PENGENDALIAN KUALITAS ZINC PHOSPHATE COATING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPC DAN FMEA PADA PT. XYZ
PENGENDALIAN KUALITAS ZINC PHOSPHATE COATING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPC DAN FMEA PADA PT. XYZ
Abstract
Selama proses produksi, di PT. XYZ masih terdapat berbagai macam permasalahan kualitas yang dihadapi. Salah satunya adalah permasalahan kualitas pada proses perawatan permukaan yaitu zinc phosphate coating. Berbagai macam jenis defect yang ditemukan secara visual seperti non-homogeneity, oxidation, dan charcoal effect. Tingkat kecacatan pada proses zinc phosphate pada tahun 2022 mencapai 3,08% dari total jumlah produksi setiap bulannya. Target Manajemen PT. XYZ untuk defect rate zinc phosphate adalah sebesar 1% dari total jumlah produksi tiap bulan. Dalam menyikapi permasalahan tersebut, perlu adanya upaya pengendalian kualitas, yaitu dengan metode Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil pengolahan data dengan menggunakan Statistical Process Control (SPC) dan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) disimpulkan bahwa penyebab dari kecacatan zinc phosphate terjadi karena faktor manusia, bahan baku, lingkungan, mesin, dan metode. Dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diketahui bahwa prioritas perbaikan akar permasalahan dengan urutan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi terdapat pada defect non-homogeneity, dengan nilai RPN 504. Mode kegagalan tersebut disebabkan karena belum ada di Work Instruction (WI) dan Standard Operational Procedure (SOP) untuk standar takaran pengisian larutan akselerator maupun penentuan waktu penambahan larutan akselerator tersebut. Untuk mengatasi mode kegagalan pengisian larutan akselerator tidak tepat takaran ini, diperlukan tindakan perbaikan WI dan SOP, lalu dilakukan indoktrinasi terhadap operator.



